Tentang RBA Rowdhotul Jannah
Bismillahirrahmanirrahim
Bangsa yang kuat, ditunjukkan dengan karakter bangsa yang kuat pula, salah satu media strategis dalam pembentukan karakter bangsa adalah pendidikan. Betapa pentingnya pendidikan karakter (Pendidikan akhlak), karena landasan pembangunan karakter, sebagai prasyarat untuk mewujudkan bangsa yang besar, maju, jaya dan bermartabat.
Pendidikan secara historis telah ikut menjadi landasan moral dan etika dalam proses pembentukan karakter bangsa. Pendidikan juga merupakan variabel yang tidak dapat diabaikan dalam mentransformasi ilmu pengetahuan, keahlian dan nilai-nilai akhlak mulia.
Hal tersebut sesuai dengan fungsi pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan tidak terlepas dari tiga unsur yang paling menentukan, yakni guru, peserta didik dan kurikulum / materi pelajaran, khususnya dalam proses belajar mengajar, tentunya yang di utamakan Pendidikan Agama, khususnya mempelajari Al-Qur’an, karena dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan, maka kita akan mengetahui lebih jelas ilmu-ilmu yang lainnya karena AL-Qur’an sudah memuat semua ilmu dari berbagai disiplin ilmu. Oleh karena itu keberadaan lembaga-lembaga pendidikan Al-Qur’an sudah seharusnya menjadi pendamping dan mitra lembaga-lembaga pendidikan formal, seperti keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Rumah Belajar Al-Qur’an (RBA) Sangatlah dibutuhkan dan mempunyai peranan yang sangat penting ditengah-tengah arus globalisasi dan majemuknya masyarakat. Setidaknya, anak didik dibekali pondasi kuat dalam keimanan, ketakwaan dalam menjalani kehidupan dan menghadapi tantangan zaman.
Guru sesuai dengan fungsinya bertugas mengoptimalkan kemampuan peserta didik dalam belajar dengan apa yang kita sebut “mengajar”. Peserta didik dengan segala karakteristiknya dalam proses pembelajaran diharapkan secara maksimal dapat mencapai tujuan belajar. Materi pelajaran dapat dipandang sebagai pedoman atau media untuk mencapai tujuan yang di inginkan, namun persoalan terbesar bagi lembaga pendidikan di Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia adalah sejauh mana lembaga pendidikan dapat berperan aktif dalam tujuan pendidikan nasional sebagai harapan dan sekaligus sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan pendidikan di Indonesia, oleh karena itu di upayakan pembelajaran yang menyenangkan kemandirian peserta didik dalam belajar sangatlah di harapkan, selain itu peserta didik diharapkan mampu belajar, baik secara individu maupun secara berkelompok, dimana peserta didik dapat bekerja sama sehingga dapat membangun kemauan, pemahaman dan pengetahuannya. Untuk memenuhi harapan tersebut guru perlu merancang pembelajaran yang mampu mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik baik secara individual maupun kelompok.
Untuk itu diharapkan seorang guru mampu meningkatkan peranan dan kompetensinya, sesuai dengan materi yang diajarkannya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan. Sehingga hasil belajar para peserta didik akan lebih optimal, oleh karena itu dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru hendaklah memiliki berbagai keterampilan yang bertalian dengan penyelenggaraan pengajaran yang dapat mengantarkan peserta didik mencapai tujuan yang diharapkan. Kemampuan dan ketetapan guru dalam menyusuri suatu rencana pembelajaran, memiliki kreatifitas yang tinggi sehingga apa yang diajarkan memberikan perbaikan terhadap peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran. Selanjutnya didalam memberikan pembelajaran Al-Qur’an sedapat mungkin bisa diterapkan metode bagaimana mempelajari dan memahami Al-Qur’an dengan mudah.
Bagaimana menanamkan peserta didik agar mereka mencintai Al-Qur’an, membutuhkan Al-Qur’an dan pada akhirnya peserta didik bisa merasakan dan mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya akan terbiasa dalam hati dan pikirannya bahwa “Tiada hari tanpa baca Al-Qur’an”. Al-Qur’an sebagai sumber Hukum dan petunjuk bagi manusia, adalah merupakan bagian terpenting dari Pendidikan Agama Islam sebagaimana dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006, bahwa agama yang diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudipekerti luhur, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.
Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya model pembelajaran yang tak sekedar menekankan penguasaan materi, namun juga menuntut pentingnya penguatan nilai-nilai Islam sebagai basis pengembangan akhlak mulia. Dengan demikian diharapkan akan terbentuk manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia dan dengan menanamkan pendidikan agama sejak dini kepada peserta didik paling tidak sudah mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum islam yang kemudian dasar pandangan hidupnya (Way of life) melalui kegiatan bimbingan membaca Al-Qur’an, pengajaran isi kandungan Al-Qur’an, latihan penggunaan pengalaman, pembiasaan dan keteladanan. Hal ini menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam, mencakup perwujudan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri sendiri, sesama manusia, dengan makhluk lainnya, maupun lingkungannya. (Hablum minallah wa hablum minannas)